WA (whatapps) Sebagai Media Pembelajaran


WA (whatapps) Sebagai Media Pembelajaran


Assalamualaikum.
Hello teman-teman semua,,, di era yang sudah modern seperti saat ini banyak sekali alat komusnikasi bermunculan berupa software atau aplikasi. Hampir semua orang mempunyai handphone. Banyak sekali aplikasi-aplikasi di handphone salah satunya adalah WA (Whatapps). Hampir pengguna handphone atau smart phone pasti menggunakan aplikasi whatapps di smart phone mereka. Biasanya pengguna aplikasi ini bisa mengirim text, voice note, video, file ke kerabat atau teman-teman. Tapi tau nggak tema-teman, bahwa WA (Whatapps) bisa di guanakan sebagai media pembelajaran.
WA (Whatapps) sebagai media pembelajaran? Bagaimana bisa? Ya bisa.. kali ini saya akan membatasi penjelasan ini pada media pembelajaran bahsa inggris. Dan kita harus membuat group di aplikasi WA (Whatapps) jadi yang bisa mengetahu pembelajaran tersbut jadi seoalah seperti kelas online. Pembelajaran bahasa Inggris di kelas, masih sering terpusat pada guru. Siswa lebih sering diam jika ditanya. Entah karena takut salah, malu, canggung, grogi, dan sebagainya. Berbeda dalam grup WhatsApp, guru dan siswa bisa bertanya jawab atau berdiskusi dengan lebih rileks. Guru dengan media ini, bisa berkreasi dalam memberikan ringkasan materi reading, grammar, tambahan latihan (drilling), untuk listening melalui audio yang dikirim, pengayaan speaking dengan video pendek, dan sebagainya. Pun, siswa dengan mudah bisa mengirim balik hasil pekerjaan, baik berupa komentar langsung di chat, gambar/foto, caption, rekaman dialog, video dengan membuat vlog dan sebagainya. Berkas (file) tugas dalam bentuk document untuk tugas writing, yang semuanya dalam bentuk soft file.
Dengan demikian, rasa canggung, pasif, dan sebagainya untuk berekspresi memberikan yang hasil terbaik atas tugasnya, bisa teratasi melalui media ini. Terkait bentuk hasil tugasnya soft file, maka metode pembelajaran ini memiliki nilai lebih lagi. Yaitu, metode yang ramah lingkungan karena penggunaan kertas untuk mencetak atau menulis hasil pekerjaan siswa banyak berkurang. Siswa tidak perlu mencetak tugasnya dan membeli kertas. Guru pun tidak repot membawa tugas siswa yang banyak dalam bentuk hardfile.
Dengan pembelajaran online di WA (Whatapps), bukan berarti kita mengabaikan pembelajaran kelas nyata atau tatap muka. Kelas ini tetap penting dan dibutuhkan, sehingga guru mengenal siswanya secara langsung berinteraksi, bersosialisasi dan memberikan konfirmasi. Di kelas nyata (offline), guru-siswa mengevaluasi bersama hal-hal penting untuk kemajuan pembelajaran. Di kelas maya (online) guru dan siswa saling memperkaya materi belajar yang lebih detail, dengan waktu dan suasananya yang lebih rileks sambil belajar bermedsos yang bijak, santun nan cerdas. Semoga bermanfaat.
Sekian dari saya semoga bermanfaat....
Wassalamualaikum.
BYE-BYE...

Komentar

Postingan Populer